Cokelat
“semua orang suka COKELAT…” – Roberto Pieter – ex. Gitaris Cokelat
Kata-kata tersebut terucap tanggal 25 Juni 1996, tujuh tahun yang lalu, di sebuah studio latihan di kota kembang – Bandung, ketika pada waktu itu Kikan, Ronny, Robert, Bernard juga Deden bingung mencari nama yang pas untuk mereka, oleh karena mereka nggak lama lagi bakal manggung di sebuah acara di kampus STISI.
Kata c-o-k-e-l-a-t memang terucap dari sebuah spontanitas, namun tanpa menghilangkan maknanya, yaitu sebuah makanan gula-gula yang rasanya manis agak pahit atau sebaliknya dan disuka oleh banyak orang. “Ya emang, kita kan mau dikenal dan disukai sama banyak orang, jadi nama Cokelat itu pas banget deh kayaknya!” ujar Kikan tujuh tahun yang lalu.
Sebagaimana representasi dari kehidupan, makanan Cokelat membawa setiap orang merasakan pahit dan manisnya hidup, dimana ada pengalaman manis, ada pengalaman pahit, ada kenangan manis, ada kenangan pahit, atau sebenarnya inisiatif nama Cokelat lahir karena empat cowok pahit dan satu cewek manis? Sepertinya itu semua tidak begitu penting, karena selama tujuh tahun ini Cokelat telah mencapai impiannya untuk terus berkarya dan eksis di kancah musik Indonesia.
Mungkin tujuh tahun bersama-sama, berkarya, bekerja keras dan menjalani proses mencapai impian bukanlah jalan yang mudah. Hingga hari ini, Cokelat telah mengalami beberapa kali perubahan personil. Semula ada Kikan, Ronny, Robert, Bernard, dan Deden, kemudian sewaktu rekaman album kompilasi “Indie Ten” (1998) Ervin masuk menggantikan Deden, kemudian pada saat album “Untuk Bintang” (2000) Edwin masuk menggantikan Bernard dan keluarnya Robert menjelang album “Rasa Baru” (2001) dan hingga saat ini Cokelat menemukan formasi terbarunya.
Pada hari jadinya yang ke-7 ini, Cokelat memperkenalkan format barunya yang akan muncul sebagai formasi di album ketiganya. Setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya Cokelat memutuskan untuk menetapkan Ernest menempati posisi Robert sebagai gitaris Cokelat. Ernest yang selama ini berstatus additional player telah resmi menjadi personil Cokelat tertanggal 31 Mei 2003. Ernest sendiri adalah adik dari Edwin, selama ini ernest telah menjalani hari-hari bersama Cokelat dimulai semenjak ia menjadi crew Cokelat, hingga menggantikan posisi gitar kedua bertandem bersama sang abang diatas panggung.
Kota satu ke kota yang lain, perjalanan satu ke perjalanan yang lain, panggung satu ke panggung yang lain, kenangan satu ke kenangan yang lain. Hari jadi kali ini menjadi sangat istimewa, kalau tahun-tahun lalu lebih banyak diperingati di Bandung, sempat pada tahun lalu, Cokelat memperingati hari jadinya yang ke enam di Aceh, penuh ketegangan, penuh kenangan dan kali ini kami memperingatinya di Jakarta.
Vokalis Baru Cokelat
Sarah Idol yang bernama lengkap Sarah Hadju akhirnya tampil perdana on air sebagai vokalis baru Cokelat di WTC Mangga Dua dalam acara DAHSYAT pada Minggu (25/7). Mantan Finalis INDONESIAN IDOL tahun di 2007 ini rupanya telah mendapat tempat di hati para penggemar Cokelat yang sudah lama terlena dengan suara merdu mantan vokalis Cokelat terdahulu Kikan.
Sarah Idol pun mengakui samapi sejauh ini menjadi sebagai vokalis band yang sudah berdiri 14 tahun, tidak ada niatnya untuk mencoba menggantikan sosok Kikan yang bisa dibilang legendaris bagi fans Cokelat. “Ini kan band, waktu IDOL juga sempat membawakan lagu Cokelat, semangat, nggak mencoba menggantikan Kikan, tapi ingin mencoba sesuatu yang beda. Kalau kikuk saat audisi karena nggak yakin. Pastinya punya tanggung jawab yang lebih besar, tapi ini tantangan yang lebih besar,” ungkap Sarah.
Tampil bersama tiga artis personil original yang tersisa yakni Ronny, Erwin, dan Ernest – Sarah banyak mendapat pujian. “Keunggulan Sarah, dia semangat. Kita sudah ngobrol, yang kemarin kita juga punya masalah semangat dan sekarang Sarah Idol buat semangat baru. Sarah ini orangnya positive thinking. Kita tidak membahas perbandingan yang lama. Kita ingin menjadi band yang lebih baik dan besar,” ujar Ronny.
“Audisi dua bulan, berapa kali nyobain. Kita memang sudah melihat Sarah menyanyi sampai akhirnya hasilnya maksimal. Saya berharap Sarah menjadi lebih semangat karena jadwal kita sudah banyak,” kata Erwin. “Dengan keluarnya vokalis yang lama bukannya kita jadi sepi job atau jatuh, kita punya tantangan baru, semangat baru, mainan baru. Kitanya harus lebih sukses. Ya, dari kita bertiga memang perang ide, tapi nggak perlu berantem,” ungkap Ernest.
Sarah Idol sendiri mengatakan, beberapa hari ini Sarah Idol merasa jauh lebih senang karena banyaknya dukungan terhadapnya. Menurutnya, Cokelat bukan hanya bertumpu pada vokal saja tapi lebih kepada musik dan aransement sendiri. Kesenangan pun terus berlanjut, meskipun ada sedikit komplain dari penggemar mereka. Beberapa hari ini di jejaring sosial banyak yang komplain mengenai vokalis Cokelat yang baru. Tapi setelah melihat penampilan kita, akhirnya mengerti dan mereka memberikan support setelah melihat dan mendengarkan lagu kita, ungkap Ernest.